Anda pasti telah tahu bahwa kesehatan gigi serta mulut punya pengaruh pada pencernaan serta jantung. menggosok gigi, flossing ( benang gigi ) serta menggunakan obat kumur yaitu beberapa dari cara-cara untuk melindungi kesehatan gigi serta mulut, namun ini baru awalannya saja. Ada banyak lagi yang butuh dikerjakan layaknya memperbaiki tehnik menggosok gigi, hindari soda, serta meninggalkan rokok.
1. Kunjungan ke Dokter Gigi
Rutinlah mengunjungi dokter gigi minimal enam bulan sekali. Jika Anda sering melewatkan waktu untuk berkunjung ke dokter gigi, maka Anda sudah termasuk orang yang lalai. Dengan berkunjung ke dokter gigi, Anda akan mengetahui semua hal tentang kesehatan gigi Anda, mulai dari awal munculnya karies, kerusakan, penyakit gusi, trauma, atau bahkan kanker tahap awal yang tentu saja masih mudah diobati bila cepat diketahui.
2. Hindari Minuman Soda
2. Hindari Minuman Soda
Minum minuman bersoda memang menyenangkan, tapi soda akan berdampak buruk bagi gigi Anda. Dua bahan yang terkandung di dalamnya yaitu asam fosfat dan asam sitrat akan memberikan rasa menggigit pada soda sekaligus menggerogoti permukaan gigi Anda. Meskipun minum soda sesekali tidak begitu berpengaruh, namun bila setiap hari minum minuman bersoda maka akan membuat enamel gigi Anda menjadi lembut dan lebih rentan untuk berlubang. Sebaiknya pilih saja minuman lain yang lebih sehat seperti jus buah.
3. Kurangi Gula
Sejak dulu, gula sudah diyakini sebagai penyebab utama rusaknya gigi. Gula adalah bahan bakar bagi bakteri dan keasaman dalam mulut Anda, menimbulkan plak yang akan membentuk dan menggerogoti enamel dan gusi. Cobalah untuk mengurangi konsumsi gula, gosok gigi dan kalau lakukan flossing setelah makan.
3. Kurangi Gula
Sejak dulu, gula sudah diyakini sebagai penyebab utama rusaknya gigi. Gula adalah bahan bakar bagi bakteri dan keasaman dalam mulut Anda, menimbulkan plak yang akan membentuk dan menggerogoti enamel dan gusi. Cobalah untuk mengurangi konsumsi gula, gosok gigi dan kalau lakukan flossing setelah makan.
4. Berhenti Merokok
Berhentilah merokok. Tapi yang berbicara kali ini bukan dokter paru-paru Anda, melainkan dokter gigi. Nikotin dan tar yang terkandung di dalam rokok tidak hanya mengubah warna gigi menjadi kuning yang tidak sedap dipandang, kedua bahan ini juga akan menggerogoti gusi Anda. Kebiasaan merokok menciptakan lingkungan yang nyaman bagi bakteri dan plak pada gigi di sepanjang garis gusi. Yang pada akhirnya akan merusak jaringan, menurunkan tulang yang menahan gigi, dan, akhirnya meningkatkan risiko kehilangan gigi. Bahkan yang lebih buruk, bahan kimia di dalam tembakau dapat menyebabkan kanker mulut.
5. Gunakan Sikat Gigi yang Tepat
5. Gunakan Sikat Gigi yang Tepat
Anda tentu saja menginginkan sikat gigi dengan bulu yang lembut. Dengan teknik menggosok gigi yang benar, seharusnya sikat gigi yang berkualitas bagus hanya bisa digunakan selama dua hingga tiga bulan saja. Tapi walaupun belum tiga bulan digunakan, sikat gigi harus sudah diganti bila bulu sikatnya sudah bengkok. Bahkan sikat gigi sebaiknya diganti bila ujung bulunya sudah tumpul dan tidak lagi bulat (walaupun bulu sikatnya masih lurus), karena dapat menyebabkan cedera pada gigi dan gusi.
6. Teknik Menggosok Gigi yang Tepat
6. Teknik Menggosok Gigi yang Tepat
Anda tentu sudah mengetahui bahwa Anda harus menyikat gigi minimal 2 kali sehari, namun jika Anda tidak tahu cara menggosok gigi yang tepat, berarti Anda termasuk dalam golongan orang awam. Pegang sikat gigi pada sudut 45 derajat, menunjuk ke arah garis gusi, dan gosok dengan lembut, pendek dengan gerakan melingkar. Sikat setiap gigi 10 sampai 15 kali, tapi jangan berlebihan. Menyikat gigi yang terlalu agresif dapat merusak gigi dan mengikis garis gusi Anda.
7. Flossing (Benang Gigi)
7. Flossing (Benang Gigi)
Flossing minimal dilakukan satu kali sehari setelah menggosok gigi. Ambil benang gigi sepanjang 25-30 cm dan lingkarkan ujung-ujung benang gigi di jari telunjuk Anda. Beri jarak sekitar 5 cm antara jari Anda dan gigi (kanan 5 cm kiri 5 cm). Lewatkan benang secara perlahan di antara gigi dengan gerakan dari depan ke belakang, hati-hati jangan sampai melukai gusi. Selanjutnya gerakkan benang dari arah gusi ke gigi. Lakukan perlahan namun benang harus dalam keadaan "ketat" dengan gigi untuk memecah plak.
8. Balita dan Lanjut Usia
Balita dan orang yang lanjut usia cenderung tidak memperhatikan kesehatan gigi, padahal seharusnya mereka juga harus melakukan perawatan gigi dan mulut layaknya orang yang selalu memperhatikan penampilan. Anak-anak sebaiknya dibawa ke dokter gigi pada saat berusia 1 tahun, dan setelah itu rutin setiap enam bulan sekali. Orang yang lanjut usia tentu saja sudah memiliki masalah mereka sendiri. Penyakit Arthritis (rematik) bisa saja membuat pekerjaan menggosok gigi dan flossing menjadi hal yang berat. Dan normalnya orang yang sudah lanjut usia, jumlah air liur yang mereka hasilkan sudah berkurang, artinya kemungkinan rusaknya gigi lebih besar dan rasa ketidaknyamanan bagi mereka yang memakai gigi palsu.
Balita dan orang yang lanjut usia cenderung tidak memperhatikan kesehatan gigi, padahal seharusnya mereka juga harus melakukan perawatan gigi dan mulut layaknya orang yang selalu memperhatikan penampilan. Anak-anak sebaiknya dibawa ke dokter gigi pada saat berusia 1 tahun, dan setelah itu rutin setiap enam bulan sekali. Orang yang lanjut usia tentu saja sudah memiliki masalah mereka sendiri. Penyakit Arthritis (rematik) bisa saja membuat pekerjaan menggosok gigi dan flossing menjadi hal yang berat. Dan normalnya orang yang sudah lanjut usia, jumlah air liur yang mereka hasilkan sudah berkurang, artinya kemungkinan rusaknya gigi lebih besar dan rasa ketidaknyamanan bagi mereka yang memakai gigi palsu.
0 komentar:
Posting Komentar